Sunday, 12 February 2017

Pintu masa depan

Aku seperti sedang berada di suatu ruangan dimana ada tiga pintu tertutup, kecuali di depanku yang memang terlihat ada sebuah jalan yang panjang dengan pintu terbuka.
Aku coba membuka pintu pada setiap sisi. Aku mulai membuka dari pintu sisi kanan. Setelah terbuka aku melihat di dalamnya ada hal-hal yang membuatku senang dan inginku untuk mengambilnya. Tapi setiap kali aku melayangkan tanganku untuk menjangkaunya aku dikagetkan dengan tangan-tangan yang lain yang mengambilnya. Aku sedikit sedih mengetahui bahwa aku tak bisa mendapatkan yang aku inginkan, tapi aku tidak ingin kehilangan harapan.
Aku tinggalkan pintu sisi kanan itu dan berpaling ke pintu sisi kiri yang ada di ruangan itu.
Tenyata tak jauh berbeda dengan apa yang ada di ruangan sisi kanan. Aku hanya bisa memandang keindahan itu tanpa bisa menggenggamnya.
Aku langsung menutup pintunya karena hanya akan buang-buang waktu mengambil apa yang memang bukan untukku.
Sejenak aku terdiam, lalu bergegas menuju pintu depan yang dari awal terbuka dengan pandangan jauh ke depan.
Baru saja dua sampai tiga langkah berjalan, aku teringat dengan pintu yang ada di bagian belakang. Kira-kira apa yang ada disana? Pikirku.
Untuk menghilangkan rasa penasaran itu aku langsung ke belakang untuk membuka pintu itu.
Aku buka perlahan-lahan pintunya. Sempat keget karena agak gelap dibanding ruangan yang aku buka sebelumnya. Tapi setelah itu aku langsung tersenyum secara spontan begitu aku melihat apa yang ada di dalamnya.
Pintu yang paling belakang itu berisi hal-hal yang sangat membahagiakan bagiku.
Aku mengulurkan tanganku, ternyata aku bisa menggenggam dan memeluknya. Aku merasa bahagia sebagaimana pernah aku rasakan dahulu.
Dalam hati aku berharap, semoga ini bukanlah mimpi.
Namun segera aku mendengar suatu suara dari pintu depan yang memanggil namaku dan aku bertanya: Siapa kamu?
Suara itu menjawab: Aku adalah pikiranmu dan aku tahu dengan pasti apa yang sedang kamu genggam itu.
Memang itu adalah kebahagiaan bagimu, tapi kau tak bisa hidup di tempat itu, karena tempat itu tak ada bedanya dengan sebuah mimpi.
Kau masih punya pintu yang terbuka di depan sana. Akan ada kebahagiaan yang utuh dan harapn tanpa harus takut untuk bermimpi.
Aku tersadar dan segera meninggalkan tempat itu dan berjanji akan menikmati hidup dengan lebih baik lagi.

Pintu sebelah kiri dan kanan adalah orang-orang yang mungkin kamu sukai tapi ternyata bukan untuk kau miliki.
Pintu belakang adalah seseorang yang pernah menjadi masa lalu yang indah bagimu. Kamu bisa saja terjebak di dalamnya karena kamu tidak mungkin memutar waktu.
Lupakan masa lalu dan melangkahlah dengan optimis ke masa depan.
Pintu depan adalah pintu yang mengarah pada fase-fase baru dalam kenyataan hidup.
Belajar dari masa lalu yang pahit akan membuat masa depan terasa manis.
Tetap semangat, hidup ini indah.

No comments:

Post a Comment